Headlines News :

    Perbekalan Pendakian


    Dalam perencanaan perjalanan pendakian gunung ataupun kegiatan di alam terbuka, perencanaan perbekalan merupakan salah satu hal yang perlu mendapat perhatian khusus. Karena kegiatan tersebut lebih mengedepankan fisik serta biasanya tidak cukup hanya dalam hitungan jam, tetapi terkadang bisa lebih dari satu hari satu malam. Beberapa hal yang perlu diperhatikan :

    Lamanya perjalanan yang akan dilakukan
    Aktifitas apa saja yang akan dilakukan
    Keadaaan medan yang akan dihadapi ( terjal, sering hujan, dsb )

    Sehubungan dengan keadaan diatas, ada beberapa syarat yang harus diperhatikan dalam merencanakan perjalanan:

    a. Cukup mengandung kalori dan mempunyai komposisi gizi yang memadai.
    b. Terlindung dari kerusakan, tahan lama, dan mudah menanganinya.
    c. Sebaiknya makanan yang siap saji atau tidak perlu dimasak terlalu lama, irit air dan bahan bakar.
    d. Ringan, mudah didapat
    e. Murah

    Untuk dapat merencanakan komposisi bahan makanan agar sesuai dengan syarat-syarat diatas, kita dapat mengkajinya dengan langkah - langkah berikut :

    – Dengan informasi yang cukup lengkap, perkirakan kondisi medan, aktifitas tubuh yang perlukan, dan lamanya waktu. Perhitungkan jumlah kalori yang diperlukan.
    – Susun daftar makanan yang memenuhi syarat diatas, kemudian kelompokan menurut komposisi dominan. Hidrat arang, ptotein, lemak, hitung masing - masing kalori totalnya ( setelah siap dimakan ).
    – Perhitungan untuk vitamin dan mineral dapat dilakukan terakhir dan apabila ada kekurangan dapat ditambah tablet vitamin dan mineral secukupnya.

    Catatan :
    Kandungan kalori : hidrat arang 4 kal / gr
    lemak 9 kal / gr
    protein 4 kal / gr

    Kalori paling cepat didapat dari :
    1. Hidrat arang
    2. lemak
    3. protein

    Kebutuhan kalori per 100 pounds berat badan ( sekitar 45 kg )
    1 Metabolisme basal 1100 kalori
    2 Aktifitas tubuh :
    - Jalan Kaki:
    2 mil/jam 45 kal/jam
    3 mil/jam 90 kal/jam
    4 mil/jam 160 kal/jam
    - Memotong kayu/tebas : 260 kal/jam
    - Makan : 20 kal/jam
    - Duduk (diam) : 20 kal/jam
    - Bongkar pasang ransel, buat camp : 50 kal/jam
    - Menggigil : 220 kal/jam
    3 Aktifitas dinamis khusus = 6 – 8 % dari 1 dan 2
    4 Total kalori yang dibutuhkan = 1 + 2 + 3

    Jenis Bahan Makanan dan Macam Makanan

    Sumber kalori dari hidrat arang tiap 100 gram
    Beras giling 360 kal
    Nasi 178 kal
    Havermout 390 kal
    Kentang 90 kal
    Singkong 140 kal
    Macaroni 363 kal
    Maizena 343 kal
    Roti 248 kal
    Tape singkong 173 kal
    Gaplek 363 kal
    Biskuit 458 kal
    Sagu 353 kal
    Terigu 365 kal
    Ubi 123 kal
    Gula pasir 364 kal
    Gula aren 368 kal
    Madu 294 kal
    Coklat pahit 504 kal
    Coklat manis 472 kal
    Coklat susu 381 kal

    Sumber Protein ( tiap 100 gram )
    Tempe 119 kla
    Kacang tanah rebus dengan kulit 360 kal
    Telur ayam 162 kal
    Telur bebek 189 kal

    Sumber protein dan lemak ( tiap 100 gram )
    Corned 241 kal
    Daging asap 191 kal
    Dendeng 433 kal
    Sardens 338 kal

    Menu makanan satu hari :
    Mie 1.5 gelas 335 kal
    Susu kental manis ½ gelas 336 kal
    Dodol ½ ons 200 kal
    Coklat 1 ons 472 kal
    Nasi 2 ons 360 kal
    Roti 1 ons 248 kal
    Biscuit 1 ons 458 kal
    Corned ½ ons 120 kal
    Dendeng 1 ons 433 kal

    PROFIL SMA NEGERI 1 KRAGAN

    SMA N 1 Kragan didirikan pada tanggal 5 Mei 1991, diatas tanah dengan luas sekitar 2 ha di wilayah kecamatan Kragan desa Pandangan Kulon. Pada awal tahun 1991 jumlah kelas di SMA N 1 Kragan hanya 2 kelas, kemudian pada tahun berikutnya berkembang menjadi 3 kelas dan seterusnya hingga saat ini sudah mempunyai gedung kelas lebih dari 20 kelas. Sistem pembagian kelas dibagi menurut urutan kelas yaitu kelas X, kelas XI dan kelas XII. Masing-masing kelas rata-rata dihuni oleh 36 peserta didik. Pengajaran yang diberikan di kelas X masih bersifat umum, kemudian di kelas XI dan XII kelas berdasarkan jurusan. Di SMA Negeri 1 Kragan membuka 2 jurusan yaitu jurusan IPA dan IPS dan kurikulum yang dipakai SMA N 1 Kragan untuk kegiatan belajar mengajar saat ini adalah Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Sarana penunjang lain yang dimiliki SMA Negeri 1 Kragan antara lain:
    1. Ruang kepala sekolah
    2. Ruang guru sebanyak 1 ruang
    3. Ruang TU
    4. Ruang bimbingan konseling
    5. Ruang UKS
    6. Laboratorium IPA sebanyak 3 buah (Lab fisika/ matematika, lab biologi, dan lab kimia)
    7. Laboratorium komputer sebanyak 1 buah (20 komputer untuk 40 peserta didik)
    8. Laboratorium bahasa
    9. Perpustakaan
    10. Ruang media
    11. Musholla
    12. Base camp (unit kegiatan peserta didik) 3 ruang (PA, OSIS, Pramuka, PMR dan UKS)
    13. Ruang koperasi siswa
    14. Lapangan upacara
    15. Lapangan sepak bola
    16. Lapangan bola volley
    17. Lapangan sepak takrow
    18. Lapangan basket
    19. Lapangan tenis meja
    20. Ruang ketrampilan
    21. Koperasi sekolah.
    RiptoDwi

    VISI DAN MISI SMA NEGERI 1 KRAGAN

    VISI:
            Unggul dalam prestasi, berkarakter, berwawasan lingkungan.
    MISI:
    1. Melaksanakan pembelajaran, pelatihan dan bimbingan secara efektif;
    2. Menumbuhkan semangat keunggulan secara intensif kepada seluruh warga sekolah;
    3. Mendorong dan membantu siswa mengetahui potensi untuk dapat dikembangkan secara optimal;
    4. Menumbuhkan penghayatan terhadap ajaran agama yang dianut, dan juga budaya bangsa sehingga menjadi sumber kearifan dalam bertindak;
    5. Menumbuhkan sikap cinta tanah air, disiplin, jujur, kemandirian dan rasa percaya diri yang kuat; dan
    6. Membudayakan sikap peduli lingkungan sehingga tumbuh rasa cinta lingkungan hidup.
    RiptoDwi

    Mengenali Tanaman Beracun

    Menurut para ahli, 10% dari keseluruhan jenis tumbuhan berbunga di dunia ada di Indonesia. Artinya kita memiliki kurang lebih 25.000 jenis tumbuhan berbunga. Jika ditambah dengan tumbuhan tak berbunga dan jamur, maka jumlahnya akan berlipat-lipat. Dari keseluruhan jenis tumbuhan itu ada yang beracun, ada yang bisa dimakan, dan ada yang disarankan untuk dimakan.

    Tak beracun = dimakan satwa
    http://www.e-smartschool.com/pnu/005/Dioscorea.gif

    Untuk mengetahui apakah suatu jenis tumbuhan di hutan aman atau tidak untuk dimakan, ada beberapa kunci yang bisa dijadikan pegangan.

    Tumbuhan yang daun, bunga, buah, atau umbinya biasa dimakan oleh satwa liar, adalah tumbuhan yang tidak beracun. Jadi kita bisa mengkonsumsinya. Sementara, tumbuhan yang berbau tidak sedap dan bisa membuat pusing, serta tidak disentuh oleh binatang liar, sebaiknya jangan disentuh. Juga tumbuhan bergetah yang membuat kulit gatal, dianjurkan untuk dihindari. Buah senggani (Melastoma sp.) boleh dimakan.

    Tumbuhan lain yang perlu disingkirkan adalah tanaman yang daunnya bergetah pekat, berwarna mencolok, berbulu, atau permukaannya kasar. Tanaman dengan daun yang keras atau liat juga jangan dikonsumsi. Jika mendapatkan tumbuhan kemaduh (Laportea stimulans) waspadalah lantaran bulu pada daunnya membuat kulit gatal dan panas.

    Sementara itu beberapa jenis tumbuhan yang mungkin ditemui di hutan dan dapat dimakan meliputi beragam jenis. Di antaranya keluarga palem-paleman, misalnya kelapa, kelapa sawit, sagu, nipah, aren, dan siwalan. Bukan hanya bagian umbutnya (bagian ujung batang muda dan berwarna putih) yang bisa dimakan, tapi juga buahnya (seperti kelapa dan siwalan).

    Jenis jambu-jambuan yang masuk dalam keluarga Myrtaceae juga banyak dijumpai di hutan. Ciri-ciri Myrtaceae adalah daunnya berbau agak manis jika diremas. Bunganya memiliki banyak sekali benang sari dengan buah yang enak dimakan.

    Tumbuhan semak dari keluarga begonia juga bisa jadi penyelamat dalam keadaan darurat. Daun begonia umumnya berbentuk jantung tidak simetris. Beberapa jenis dijadikan tanaman hias. Bila tangkai daunnya yang masih muda dikupas dan dimakan, rasanya masam dan sedikit pahit.

    Beberapa jenis keladi umbinya bisa dimakan, meski pada jenis lain umbinya menyebabkan gatal di mulut dan bibir. Untuk itu dianjurkan untuk tidak sembarangan melahap keladi hutan. Sebaiknya dicoba dulu dalam jumlah kecil. Hindari makan iles-iles (Amorphophallus sp.)

    Tumbuhan merambat dan melilit di pohon lain, bisa dimakan jika lilitan batang ke arah kanan (searah dengan jarum jam). Di antaranya gembili (Dioscorea aculeata), gembolo (Dioscorea bulbifera), ubi rambat. Tapi bila arah lilitannya ke kiri (berlawanan arah jarum jam) dan batangnya berduri, harus ekstrahati-hati. Jenis yang kedua ini misalnya gadung (Dioscorea hispida), yang beracun, walau tetap dapat dimakan setelah melalui proses pengolahan khusus.

    Sementara keluarga rumput-rumputan seperti tebu dan beberapa jenis bambu, rebungnya enak dimakan. Demikian pula pisang hutan bisa langsung dikonsumsi.

    Di tempat yang lembap dan tinggi, jenis paku-pakuan tunas dan daun mudanya enak dimakan. Tumbuhan lain yang buahnya juga bisa dimakan misalnya markisa (Passiflora sp.). Markisa ini adalah tumbuhan merambat dengan bunga khas. Beberapa anggota keluarga sirsak (Annonaceae), misalnya Annona muricata, daging buahnya segar. Buah lainnya semisal senggani (Melastoma sp.), arbei hutan (Rubus), dan anggur hutan.

    Arah Lilitan
    Tumbuhan merambat dan melilit di pohon lain bisa dimakan jika lilitan batang ke arah kanan (searah dengan jarum jam), di antaranya gembili (Dioscorea aculeate), gembolo (Dioscorea bulbifera), umbi rambat. Namun, bila arah lilitannya ke kiri (berlawanan arah jarum jam) dan batangnya berduri, haruslah ekstra hati-hati. Jenis kedua ini misalnya gadung (Dioscorea hispida), yang beracun, walaupun tetap dapat dimakan setelah melalui proses pengolahan terlebih dahulu.
    Sementara keluarga rumput-rumputan seperti tebu dan beberapa jenis bambu, rebungnya enak dimakan. Demikian pula pisang hutan bisa langsung dikonsumsi. Di tempat yang lembab dan tinggi, tunas dan daun muda jenis paku-pakuan enak dimakan. Tumbuhan lain yang buahnya juga bisa dimakan, misalnya markisa (Passiflora sp).
    Markisa ini tumbuhan merambat dengan bunga khas. Beberapa anggota keluarga sirsak (Annonaceae), misalnya Annona muricata, daging buahnya segar. Buah lainnya seperti senggani (Melastoma sp), arbei hutan (Rubus), dan anggur hutan.

    Hindari warna mencolok

    Selain tumbuhan di atas, jamur juga bisa menjadi dewa penyelamat bila tersesat. Menurut literatur, sudah ditemukan 38.000 jenis jamur di seantero dunia. Di antaranya ada yang enak dimakan, tapi sayang, yang tidak boleh dimakan karena beracun lebih banyak lagi. Tidak heran bila budaya makan jamur yang layak konsumsi konon sudah ada sejak jaman Mesir Kuno.

    Untuk mengetahui jamur itu beracun atau tidak, bisa dilihat dari bentuk, warna, dan tempat tumbuhnya. Sementara di laboratorium, bisa dilakukan analisis secara kimiawi maupun dengan hewan percobaan. Tetapi jika sedang dihadapkan pada masalah mendesak survival di hutan belantara, mustahil bisa pergi ke laboratorium dulu untuk memastikan apakah jamur yang ditemukan itu beracun atau tidak. Karena itu kita perlu mengenal jamur-jamur yang biasa dikonsumsi masyarakat.

    Untuk menghindari makan jamur liar beracun, perlu diketahui ciri-cirinya. Yaitu, warna payungnya gelap atau mencolok misalnya biru, kuning, jingga, merah. Perkecualian untuk jamur kuping dengan payung coklat yang toh juga dapat dimakan.
    Bau tidak sedap lantaran kandungan asam sulfida atau amonia juga sekaligus menunjukkan jamur tersebut tak layak konsumsi.
    http://www.e-smartschool.com/pnu/005/amanita.gif
    Tahukah kamu, beberapa jenis jamur ada yang memiliki cincin atau cawan pada tangkainya, misalnya jenis Amanita muscaria, dalam bahasa Jawa disebut supa-upas. Bentuknya seperti payung putih kekuningan, bagian payungnya warna merah bintik-bintik putih. Awas, racun pada jamur ini tergolong racun kuat. Beda dengan jamur merang (Volvariella volvacea), meski mempunyai cincin tetapi bisa dimakan.

    Jamur beracun umumnya tumbuh di tempat kotor, misalnya pada kotoran hewan dsb. Mereka dapat berubah warna jika dipanasi. Jika diiris dengan pisau perak atau digoreskan pada perkakas perak akan meninggalkan warna biru. Warna biru ini disebabkan kandungan sianida atau sulfida, yang beracun. Sementara nasi akan berwarna kuning jika dicampur jamur beracun. Petunjuk lain, ia juga tidak dimakan oleh hewan liar.

    Repotnya jenis jamur ini juga berbahaya kalau sampai sporanya menempel pada kulit, karena dapat menyebabkan kulit gatal, bahkan melepuh. Bagaiamana ciri-ciri orang yang keracunan jamur? Selidikilah, apakah ia pusing, perut sakit terutama ulu hati, mual, sering buang air kecil, tubuh lemas, pucat? Jika ia muntah, adakah darah pada muntahannya? Racun akibat jamur cukup ganas juga, kalau tidak tertolong korban bisa meninggal setelah 3 - 7 hari.

    Sebelum dimakan, tumbuhan liar di hutan sebaiknya dimasak dulu untuk mengurangi dampak buruk seperti diare dan alergi. Bagaimana kalau sedang coba-coba makan tumbuhan hutan lantas keracunan? Masih ada upaya menetraliskan. Upayakan untuk memuntahkannya dengan jalan "dipancing-pancing". Jika sudah muntah minumlah air kelapa. Pil norit mungkin bisa juga membantu mengurangi kadar racun, kalau ada. 

    aman
     
    Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
    Copyright © 2011. SMA NEGERI 1 KRAGAN - All Rights Reserved
    Template Created by Creating Website Published by Mas Template
    Proudly powered by Blogger